Jumat, 11 November 2011

Hari ini dan Hari depan

Suatu hari saya bertemu dengan customer saya, setelah perbincangan yang cukup lama, beliau mengatakan sesuatu yang menarik perhatian saya. Dia berkata, "Saya tidak suka sama orang batak" lalu kemudian saya tanya kenapa dan beliau menjawab kalau dulu bosnya adalah orang batak dan dia diperlakukan sangat tidak baik.

Kami sudah beberapa kali bertemu dengan customer saya ini dan melakukan pembicaraan baik langsung bertatapan muka dan juga melalui telepon dan email, beliau tidak tahu kalau saya orang batak dan beliau juga tidak pernah menanyakan.

Pada saat pembicaraan diatas terjadi, saya langsung mengatakan ke beliau kalau saya orang batak, komentar beliau selanjutnya adalah "sebenarnya tidak semua orang batak begitu, hanya sebagian saja" saya mengatakan kalau sependapat dengan beliau karena saya tahu kalau saya adalah orang batak yang baik dan dapat memperlakukan orang dengan baik juga.

Dari contoh diatas saya punya pemikiran, apa yang kita lakukan hari ini sebagai individu dapat mempengaruhi komunitas kita suatu saat. Apabila karena saya maka komunitas saya mendapat nilai jelek, bukan kah itu sesuatu yang buruk? bukankah kita bertanggung jawab atas segala apa yang kita lakukan untuk kebaikan semua kedepannya? Komunitas yang saya maksud disini adalah bukan hanya suku tetapi juga termasuk komunitas lainnya.

Komunitas Moge biasanya berbadan besar dan relatif agak seram (atau diseram-seramkan)
Komunitas orang-orang pintar disekolahan biasanya seriusan, kurang canda, dan kebanyakan pakai kacamata.
Mungkin pembaca dapat menambahkan ciri khas komunitas-komunitas lainnya.

Saya membahas mengenai orang batak. Bagaimanapun walaupun kita bukan satu komunitas secara tempat tinggal dan tentunya semua tidak saling ketemu tetapi kita tetap satu komunitas suku batak. Kita memiliki sifat masing-masing yang berbeda dan tentunya karakter yang berbeda juga. Kita juga memiliki pemahaman yang berbeda akan sesuatu dan wawasan yang berbeda juga. Tapi menurut saya sebaiknya kita memiliki pemahaman yang sama akan memperlakukan orang lain. Kita sebagai apa saja, baik sebagai warga, guru, manager, engineer, pengangguran, sales, dan banyak lainnya, tentunya selalu berhubungan dengan sesama kita manusia.

Beberapa hal yang umum saya dengar yang biasa digambarkan orang lain mengenai orang batak adalah sifat dan suaranya keras, gampang berteman, pintar nyanyi dan main gitar, luwes dalam bergaul. Karena kebetulan suara saya tidak keras dan tidak pintar bernyanyi dan bermain gitar maka orang yang kenal saya sering bilang kalau saya tidak seperti orang batak pada umumnya. Dari sini saya bisa melihat dengan jelas kalau mereka sudah punya anggapan bagaimana orang batak itu.

Bagaimana kalau dikatakan kalau orang batak itu suka marah-marah dan omongannya suka membikin sakit hati orang yang mendengarnya? mungkin pembaca belum pernah mendengar ini tetapi saya beberapa kali mendengar hal ini, karena kebetulan saya tidak suka marah maka mereka berani mengatakan kalau saya tidak seperti orang batak pada umumnya. Saya kadang marah tapi saya tidak meluap-luap amarahnya.

Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil dari pengalaman yang saya tuangkan menjadi tulisan ini adalah bahwa setiap kita orang batak harus bertanggung jawab atas dirinya menjadi orang yang memiliki integritas dimata orang lain, menjadi orang yang dapat memperlakukan orang dengan baik, karena kita sebagai individu bertanggung jawab akan pendapat dan perlakuan orang lain terhadap orang batak lain yang mungkin berinteraksi dengan orang tersebut pada kemudian hari.
Sama seperti cerita tukang payung yang mengerjakan perbaikan payung dengan kualitas yang sangat baik karena dia sadar kalau dia tidak mengerjakan perbaikan payung itu dengan baik maka ada kemungkinan kedepannya orang yang menjadi customernya saat ini menjadi tidak percaya akan kualitas tukang payung yang datang kemudian.

Adilkah saya menerima hukuman dari customer saya hanya karena perlakuan orang lain terhadap beliau dahulu tidak baik? saya bisa menanggung segala sesuatu dan dapat menyelesaikan banyak masalah tetapi saya tetap berkata kalau tidak adil saya mendapat hukuman atas kelakuan orang lain.

Terima kasih banyak saya ucapkan buat siapa saja yang mungkin membaca tulisan ini, saya akan lanjutkan ditulisan berikut mengenai 'Tanggung jawab orang tua terhadap anak'

Minggu, 20 Juni 2010

Waktu yang tepat - Episode 2

Setelah sebelumnya kita telah membahas mengenai waktu untuk lahir, sekarang saya akan lanjutkan untuk membahas mengenai waktu yang tepat dalam menjalani hidup.

Memori paling awal yang masih dapat saya ingat adalah pada waktu saya akan masuk SD, yaitu diumur 5 tahun - 5.5 tahun. Yang saya ingat adalah saya dan mamak pergi ke rumah ibu guru SD, ibu saragih, untuk membantu saya masuk ke SD beliau. Kami harus melobi ibu saragih supaya saya dapat masuk sekolah walaupun masih belum cukup umur. Lobi sukses, dan pada tahun itu juga saya masuk sekolah dasar.

Saya akan bercerita mengenai kehidupan saya mulai dari memori awal yang dapat saya ingat hingga sekarang ini.

Kehidupan mulai dari SD - Lulus SD

Saya sudah merasakan kalau saya adalah orang yang pintar dan disukai oleh orang-orang yang berinteraksi dengan saya. Guru sekolah minggu sangat menyukai saya (menurut pendapat saya) karena mereka selalu mengandalkan saya untuk menyapu gereja sepulang sekolah minggu dan mereka selalu memberi saya uang setelah pekerjaan menyapu selesai. Saya juga selalu dapat menjawab pertanyaan mereka mengenai materi yang diajarkan di sekolah minggu, saya tidak nakal dan selalu patuh.

Saya sekolah di SD Negeri No. 122378, karena umur yang belum cukup maka saya dianggap sebagai murid percobaan dan rencananya akan tetap dikelas 1 sampai 2 tahun. Karena memang saya dapat mengikuti pelajaran yang diberikan dengan baik maka saya tetap naik kelas dengan predikat yang sanagat baik. Di sekolah saya cukup mendapat respek baik dari teman maupun dari guru. Teman saya ada yang selalu mentraktir saya jajan karena saya selalu membantu dia dalam setiap PR dan pelajaran yang diajarkan oleh guru. Di kelas 6, waktunya untuk pemilihan peserta cerdas cermat antar SD se-kotamadya, saya tidak terpilih menjadi 1 dari 3 perwakilan sekolah kami. Menurut pendapat saya, saya tidak masuk karena memang ada ketidakadilan, yang terpilih adalah teman saya yang notabene adalah saudara guru dan tinggal dirumah guru tersebut padahal saya termasuk dalam ranking 3 besar. Karena tidak masuk tim, saya pulang dan malas sekolah disitu lagi, sampai di rumah saya menangis di depan kandang hewan peliharaan kami, saya menangis didepan hewan tersebut (dan kayaknya mereka tidak bersimpati juga ke saya...he...he...). Tim cerdas cermat kami ternyata memang hanya dapat menjadi peringkat 3 di rayon dan tidak lolos ke kecamatan. Apakah kalau saya yang ada didalam tim tersebut akan dapat membuat hasil yang lebih baik??? saya tidak tahu karena memang saya tidak masuk tim.

Tiba waktu untuk ujian akhir (Ebtanas), saya hanya mendapat nilai yang sangat biasa, hanya mendapat nilai 34.44 dari 5 mata pelajaran. Pada saat mengambil NEM, saya masih ingat apa yang disebutkan bapak, "benarkan, kau tidak pantas kecewa tidak dipanggil tim cerdas cermat karena NEM mu tidak lebih baik dari teman-teman mu yang ikut". Saya bagaimanapun mengakui hal tersebut dan mulai saat itu saya berjanji untuk tidak terlalu cepat kecewa dan marah akan suatu keputusan karena pembuat keputusan selalu memiliki pertimbangan sendiri.

Pada saat direntang waktu ini saya pernah berkelahi 2 kali itupun dengan orang yang sama, saya kelahi karena lawan saya kelahi ini bisa panas karena dipanas-panasi oleh teman kami. Saya tidak mau berantem karena memang saya tidak suka kekerasan, tapi dia mendekati saya dan memiting saya. Kami jadi berantem dan seingat saya kalau saya adalah pemenangnya karena lawan saya tersebut menangis dan saya tidak. Beberapa lama kemudian saya berantem lagi dengan dia karena kayaknya dia masih belum terima dengan hasil sebelumnya, dan sekali lagi dia kalah dan menangis. Sebenarnya saya kesakitan juga dan secara visual kayaknya saya yang kalah tetapi karena saya tidak suka menangis dan lawan menangis maka secara de facto (menurut versi anak kecil) saya lah pemenangnya. Kok saya yang meng-klaim bahwa disukai oleh orang yang berinteraksi dengan saya malah berantem :)), kayaknya klaim saya salah ya karena ternyata saya pernah juga dikeroyok oleh 3 orang teman main saya sampai ada salah satu dari mereka melompat memijak punggung saya dan tentunya saya kalah dan satu yang pasti yaitu saya tidak menangis.

Di lingkungan tempat saya tinggal, pada rentang masa ini, saya belajar banyak hal. Ada teman sekampung yang membeli TV hanya demi gengsi padahal mereka akan berhutang akibat pembelian TV tersebut. "banyak orang menjadi miskin karena mereka tidak tahu apa yang mereka butuhkan yang mereka tahu adalah apa yang mereka inginkan", inilah perkataan saya ke bapak pada saat kami membahas mengenai tetangga tersebut dan pada saat itu saya dapat melihat bahwa bapak melihat saya dengan mata kagum, kagum akan pendapat saya tersebut padahal bapak tidak tahu bahwa baru saja sebelumnya guru mengatakan itu didepan kelas di sekolah. Mungkin pikir bapak kok ada anak kecil yang bisa ngomong seperti itu..he..he..he, kagum nih ye.
Ada juga preman dikampung kami yang selalu memanggil saya untuk menemani dia menutup jendela apabila sore hari telah tiba. Setiap saya menemani dia, saya pasti mendapat uang atau makanan. Pendapat saya pada waktu itu dia adalah preman yang baik karena dia suka memberi. Belakangan saya ketahui bahwa dia selalu meminta saya temani karena ternyata dia takut sama hantu. Dapat pelajaran lagi, ternyata preman juga takut sama hantu :))
Ada juga teman saya yang selalu menungguin saya pulang sekolah didepan rumah saya. Dia menungguin saya karena dia mau makan di rumah. Saya tidak keberatan dia makan di rumah, yang menjadi keberatan saya adalah kenapa dia selalu makan sepiring dengan saya. Kalau disuruh ambil piring sendiri dia tidak mau. Setahu saya dirumahnya juga selalu ada makanan tapi entah kenapa dia selalu menungguin saya pulang untuk makan di rumah. Kadang saya sembunyi-sembunyi dulu mau pulang ke rumah untuk melihat situasi apakah dia ada didepan rumah atau tidak kalau ada maka saya tidak pulang dulu. Tetapi saya mengakui kekuatan kesabarannya, dia bisa menunggu saya selama mungkin sampai saya sendiri yang terpaksa pulang karena memang sudah lapar. Sampai saya dewasa sekarang ini, saya masih tidak mengerti kenapa dia selalu mau makan sepiring berdua dengan saya dan tidak mau makan dipiring sendiri. Mungkin dia bingung juga ya, kenapa si Turnip ini gak mau makan sepiring berdua dan selalu meminta untuk makan pakai piring sendiri-sendiri...he..he..he.. iya gak??? (nanti dilanjut lagi, udah ngantuk, mau tidur)

Senin, 17 Mei 2010

Tuhan Segala Penghiburan

Beberapa orang Kristen cenderung lupa betapa jelas dan berharga kasih Tuhan dan penghiburan yang didapat saat mereka menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Teman, Bapamu disorga peduli, dan Dia menghibur. Berbaliklah padaNya dan berikan Dia kesempatan melayani kebutuhanmu. Engkau anakNya, dan Dia ada saat anda terluka.

Mari kita lihat beberapa penghiburan, dimana penghiburan Tuhan datang pada kita.

Pertama, ada penghiburan Juruselamat. Saat Tuhan Yesus Kristus ada didunia, Dia menjadi penghibur para muridNya. Dia disamping menopang mereka saat terseret badai dilaut. Dia bersama mereka menyediakan makanan. Dia bersama mereka menguatkan mereka saat menderita karena musuh. Dia bersama mereka, menghibur mereka dalam kesusahan. Dia merupakan penghibur Ilahi.

Kata Yunani paraclete diterjemahkan “pembela” dalam 1 Yohanes 2:1. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Kata pengantara merupakan kata yang sama dalam Yunani diterjemahkan “penghibur.”

Anda bisa lihat, kematian Tuhan kita tidak mengkhiri pelayanan penghiburanNya. Dia bangkit dari kematian dan kubur, dan Dia naik kesorga, disana dia duduk disebelah kanan Bapa untuk kita. Dia disana untuk mewakili kita, bahkan saat kita masih berdosa. Bukannya Dia minta keringanan, atau menyetujui dosa kita. Tapi Dia disana sebagai Satu yang telah memenuhi setiap tuntutan hukum melalui hidupNya yang tidak berdosa dan mati menggantikan kita. Betapa Tuhan merupakan penghibur kita!

Rasul Paulus bicara tentang pelayanan Kristus sekarang dalam suratnya ke Roma. “Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? (Roma 8:18). Dia tidak pernah sekalipun menyangkal bahwa orang Kristen akan menghadapi musuh dan penderitaan. Tapi dia meyakinkan kita bahwa orang Kristen yang dipanggil untuk menderita memiliki Penghibur dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus.

Melalui kematianNya, Kristus menyingkirkan hukuman dosa; melalui kebangkitanNya dari kematian Dia memberikan hidup kekal kepada setiap pribadi yang percaya padaNya; Melalui kenaikan dan kemuliaanNya pada Bapa dia menjadi pengantara kita. Dia sekarang dihadapan Tuhan untuk kita (Ibrani 9:24), dimana “Dia hidup senantiasa menjadi pengarantara bagi kita (Ibrani 7:25). Dia “turut merasakan kelemahan-kelemahan kita (Ibrani 4:15), tidak hanya secara teoritis tapi secara praktis. Saat Dia dibumi, Yesus tahu apa itu haus dan lapar. Dia menderita secara fisik. Dia menangis karena dosa dan penderitaan yang lain.

Imam Besar kita mengerti, dan Dia melayani menjadi pengantara kita sekarang. Disaat ini Dia sedang berdoa untuk kita. Saat kita menderita, Dia mengerti. Dalam ujian, kita diberkati melalui penghiburan Juruselamat kita. Kenyataan ini merupakan sumber penghiburan bagi Elsie dan saya.

Kedua, ada penghiburan Roh Kudus. Sebelum Tuhan kita mati dikayu salib, Dia berkata pada para murid, Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. . . . Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu (Yohanes 14:16-18). Disini kita memiliki janji Tuhan bahwa setelah kenaikanNya Dia akan mengirimkan Roh Kudus untuk melanjutkan pelayanan penghiburanNya.

Dicatat bahwa gereja di Yudea, Galilea, dan Samaria “dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus (Acts 9:31). Ini bukti tertulis dari pemenuhan janji Kristus bahwa Penghibur akan datang untuk melayani gerejaNya. Orang Kristen yang disiksa dan menderita akan dikuatkan oleh “penghibuaran Roh Kudus.

Seperti penghiburan Juruselamat, demikian juga Roh menghibur. Itu hanya bagi mereka yang menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Anda bisa lihat, saat pendosa menerima Kristus, Roh Kudus masuk kedalam diri dan berdiam didalamnya. Seluruh pribadi yang sudah diselamatkan, tanpa kecuali, Roh Kudus berdiam didalamnya (Roma 8:9; 1 Corinthians 3:16; 6:19-20). Ini kebenaran yang penting, khususnya saat seseorang mengalami penderitaan dan kesulitan.

Seorang wanita yang sedang mengambil perjalanan keTanah Suci menceritakan pengalamannya. Dia berkata, “Didalam hidup saya, tidak pernah saya merasa begitu dekat dengan Tuhan. Saya ingin mengadakan perjalanan ini sekali lagi. Uang yang saya keluarkan sepadan dengan merasa dekat dengan Tuhan.

Terima kasih pada Tuhan, saya tidak perlu menunggu perjalanan keIsrael untuk mengalami kedekatan dengan Tuhan. Sekarang ini Elsie dan saya membutuhkan penghiburan. Sekarang saya betul-betul merasakan kelemahan dan ketidakmampuan saya. Tapi saya juga merasakan kehadiran Roh Kudus didalam saya, bersama pemeliharaanNya. Saat saya menulis, kami sedang dihibur. Salah satu doa Paulus bagi jemaat diEfesus sedang dijawab didalam kami: Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu (Ephesians 3: 16).

Saya tidak mengatakan jalannya mudah. Dalam masa terbaik, saya sadar bahaya masuknya iblis dalam pemikiran saya. Kehidupan Kristen adalah suatu pertempuran. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki (Galatians 5:17). Jika kita membiarkan nature berdosa didalam kita, kita mendukakan Roh Kudus dan kehilangan penghiburanNya. Tapi saat kita dikontrol olehNya, Dia merupakan penghibur yang kuat dalam kelemahan dan penderitaan.

Ketiga, ada penghiburan Alkitab. Paulus menulis, Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci (Roma 15:4). Berapa banyak kita mengetahui dari pengalaman kita penghiburan dari Alkitab?

Sejujurnya, sampai ujian saya sekarang, saya belum pernah diuji dalam kehidupan pribadi saya. Saya melihat bagaimana Firman Tuhan menghibur orang lain dalam pencobaan dan penderitaan, ketika saya membacakan Alkitab bagi yang sakit, menderita dan susah. Saya bisa bertanggung jawab terhadap kebenaran dan keakuratan Ibrani 4:12, yang berkata, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Saya tahu Firman itu telah menyadarkan dan menyelamatkan saya ditahun 1927, dan saya sudah menyaksikan itu menjadi penghiburan bagi yang lain.

Tapi sekarang saya sedang melewati api ujian. Sekarang saya perlu penghibur. Saya mengingat kembali saat saya merinci Ibrani 4:12, menekankan pentingnya kata “sadar” atau “dihidupkan”. Saya menjelaskan kata kerja Yunaninya azo, artinya, Firman Tuhan terus hidup dan aktif. Alkitab bukan surat yang mati; itu bukan suatu yang pasif. It uterus bekerja, menghasilkan dan menopang kehidupan rohani.

Maka dari itu, Firman Tuhan berkuasa. Kata Yunani berkuasa adalah energe„s, dari sini kita dapat kata Inggris dari energi. Ini cukup berkuasa untuk mencapai kedalaman hati setiap kita, tempat kita terluka. Paulus menyatakan dengan tepat saat dia berkata “penghiburan dari Kitab Suci.

Salah satu alasan Alkitab ditulis adalah untuk menghibur anak Allah disaat sakit, menderita, dan tersiksa. Pelajaran yang kita dapat dari Alkitab adalah untuk pengalaman hidup kita sehari-hari, dan penghiburan disaat seseorang memerlukan Firman. Kenyataan Paulus mengutip dari PL menyatakan pada kita bahwa dia bergantung pada Firman untuk penghiburan dan kekuatan. Penghiburan merupakan salah satu berkat yang Tuhan beri melalui FirmanNya.

Salah satu factor penting adalah kita harus menerima Firman Tuhan dalam iman. Kebenaran Tuhan harus didampingi oleh iman. Paulus menyatakan hal ini dengan jelas dalam suratnya kepada jemaat Tesalonika, Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya (1 Thessalonians 2:13). Hanya mendengar pembacaan sebagian Firman atau mendengar seseorang merincinya tidak mencukupi. Firman itu harus dilaksanakan. Yakobus berkata, Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yakobus 1:22).

Alkitab telah menjadi buku bimbingan melalui tahun-tahun perkawinan kami. Kami mempercayainya, mengajarkan itu pada anak-anak, dan mentaatinya. Kami tahu itu benar. Tapi sekarang kami menghadapi ujian pribadi yang berat. Alkitab menawarkan kesempatan emas untuk membuktikan kebenaran Alkitab dalam masa sulit. Elsie tidak berdaya, tidak mampu membaca. Jadi tergantung pada saya untuk menemukan penghiburan dalam Alkitab dan membagikannya. Dalam hati saya ada suatu kelaparan hebat akan Firman Tuhan. Sebenarnya, keinginan mendengar Tuhan bicara lebih besar dari doa. Saat saya berdoa, saya bicara pada Tuhan, Saat membaca Firman, Dia bicara pada saya, dan saya butuh tahu apa yang Dia katakan dalam waktu kelam ini.

Selama Elsie sedang di rumah sakit, setiap pagi saya berterima kasih padaNya untuk berkat dan belas kasih, yang saya sebutkan satu per satu. Kemudian, setelah meminta bimbingan, saya langsung merenungkan Firman. Setelah membaca dan merenungkannya, saya memilih satu ayat, menulisnya dalam 3-5 kartu, dan mulai berangkat kerumah sakit. Selama hari itu saya menghafal ayat itu. Selama sehari itu saya membacakannya pada Elsie, dan sebelum meninggalkannya pada malam hari kami mengulang bersama. Ini menjadi kegiatan sehari-hari kami, dan terus menjadi sumber kekuatan dan penghiburan bagi kami.

Ini ada beberapa ayat yang Tuhan gunakan untuk menopang dan menghibur kami.: Ulangan 33:27; Joshua 1:8; Mazmur 23; 27:1; 34:19; 37:1-7, 25; 42:5, 11; 46:1; 48:14; 55:22; 84:11; 103: 10-14; 119:50, 75; Isaiah 26:3; 41:10; Ratapan 3:22-23, 32; Roma 8:28-32; 1 Corinthians 10:13; 2 Corinthians 1:3-4; Ephesians 3:16; Philippians 4:4, 6,7; Kolose 3:16; 1 Thessalonians 4:16-17; 5:18; Ibrani 12:6; 1 Peter 5:7.

Firman Tuhan menjadi penopang buat kita. Tuhan tetap setia, dan kasih karuniaNya terus tersedia. Kita percaya bahwa Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus (Philippians 1:6). Di hari itu “kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya (1 Yohanes 3:2).

Waktu yang tepat

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk menikah, ada waktu untuk meninggal.

Kemarin ada bapak-bapak yang sudah tua bercerita mengenai memorinya pada saat muda di Kalimantan, beliau bercerita kalau dahulu banyak peluang untuk bekerja atau berusaha di Kalimantan ini. Menurut beliau hal itu karena memang sumber daya manusia yang masih kurang di kalimantan ini.

"saya bisa melamar kemana saja dan bisa melakukan apa saja", kata beliau.

Dan akhirnya saya berpikir kenapa saya tidak dilahirkan pada jaman itu ya.
Kenapa saya bisa berpikir begitu ya???? mungkin karena karir sekarang yang ketinggalan beberapa tahun dibanding usia.... masak usia segini masih posisi staff biasa....

Mari berpikir ulang, kalau saya dilahirkan se-jaman dengan bapak-bapak yang bercerita diatas, apakah saya akan menjadi orang hebat, apakah menjadi pemimpin tertinggi perusahaan ataukah menjadi pemimpin pemerintahan ataukah menjadi pengusaha sukses ataukah menjadi orang yang seperti keadaan sekarang ini yaitu staff biasa :)
Hasilnya adalah besar kemungkinan tetap menjadi staff biasa....

Kenapa tetap menjadi staff biasa????? karena apa yang saya lakukan dengan diri saya pada saat ini besar kemungkinan adalah yang saya lakukan apabila saya dilahirkan pada jaman sebelumnya. Jadi hasilnya sama saja.

Jadi menurut saya, waktu lahir saya dan semua orang adalah waktu yang tepat, karena kapan pun waktunya kita lahir, yang penting adalah bagaimana kita menolong diri kita sendiri. Mau jadi apa saja bisa asalkan tahu bagaimana caranya.

Seperti kata bapak-bapak diatas, ternyata saya sekarang juga bisa menjadi apa saja dan melakukan apa saja sama seperti dia pada jamannya.

Mau jadi Robin hood??? kalau bisa minimal berlatih memanah
Mau jadi King Arthur??? harus memiliki sifat dan kewibawaan raja
Mau jadi guru yg baik??? pelajari apa yg mau diajarkan dan pelajari siapa yg diajari
Mau jadi orang yang tidak berguna??? rajin malas, rajin mengasihani diri sendiri, rajin putus asa, rajin menolak bantuan orang lain, rajin berpikiran negatif, rajin menolak membantu orang lain, rajin menganggap orang lain sebagai orang yang tidak penting, dan tentunya harus rajin menganggap diri sebagai orang yang tidak berguna.



To be continued.........

Minggu, 09 Mei 2010

My Family







Jadi Pengusaha

Mau jadi pangusaha?

Semuanya bisa, mau usaha apa saja juga bisa kok. Yang penting adalah keberanian untuk memulai dan komitmen dan keteguhan hati untuk menjalankannya.

Hal diatas cukup kah?

Sebenarnya cukup saja, cuma apakah bisa jadi pengusaha yang berhasil? berhasil dalam kemenangan dan dalam kekalahan.

Mengenai usaha apa yang akan diusahakan adalah terserah yang penting kita sudah melihat ada peluangnya dan apabila sudah terlibat berusahalah untuk menekuninya.

Salam,

Aturnip